Kisah Poetri Soehendro, Mengubah Hidup Orang dengan Dongeng
Muhammad Sukardi, Jurnalis
Sumber: https://lifestyle.okezone.com
MENGAWALI karier sebagai pendongeng, Poetri Soehendro mengaku tak yakin. Ya, di awal petualangannya itu, ia tak paham bagaimana mendongeng dan apa makna dari mendongeng. Namun, karena tuntutan pekerjaan sebagai penyiar radio, ia ‘jabani’ aktivitas tersebut.
Satu dua hari ia lewati tanpa ada ketertarikan sama sekali. Tiga bulan berlalu pun ia tetap masih belum paham ‘enaknya’ di mana. Sampai akhirnya ia melewatkan sehari tanpa mendongeng di radio dan 50 telepon lebih masuk ke kantornya.
Para pendengarnya protes, “Mana dongengnya!” begitu kalimat yang disampaikan di balik telepon tersebut. Poetri Tak menyangka begitu banyak orang-orang yang mendengarkan dongeng yang ia ceritakan di pagi hari.
Setelah itu, ia mulai tersadar bahwa di tahun 2000, banyak sekali penikmat dongeng. Ia pun mulai menekuni pekerjaan itu dengan sepenuh hati. Tak sekadar membaca skrip yang disiapkan tim kreatif programnya, tapi mulai membacakan cerita secara ‘hidup’.
Waktu berjalan terus sampai akhirnya apa yang ia tanam dulu, berbuah manis belakangan ini. Ya, perjalanan karier sebagai pendongeng radio pun off line, membuatnya terkenal dan sebetulnya ia tak begitu menyadari hal tersebut.
Ya, beberapa waktu terakhir putri dari pasangan R.H. Soehendro dan Maria Robot itu menyadari bahwa apa yang ia lakukan dulu terdampak sangat besar. Banyak kejadian yang membuatnya semakin yakin bahwa mendongeng adalah passion-nya dan ia bangga mengakui itu sekarang.
Ada beberapa peristiwa yang masih diingat dengan jelas oleh Poetri yang mengingatkan ia bahwa mendongeng adalah pekerjaan yang luar biasa. Pekerjaan yang ternyata mampu mengubah hidup seseorang.
“Aku pernah ketemu beberapa orangtua dan mereka bilang bahwa gara-gara dongeng aku, anak-anak mereka suka bangun pagi hanya ingin melihat matahari karena dengar dongeng aku,” cerita Poetri pada Okezone di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ya, pemilik akun Youtube Tukang Dongeng itu pernah menerangkan di salah satu dongengnya bahwa matahari pagi itu luar biasa. Matahari memberikan berkat untuk semua makhluk hidup yang ada di bumi ini. “Kata tante Poetri, matahari itu memberikan berkat, makanya aku mau bangun pagi biar bisa mendapatkan berkat itu,” ungkap Poetri menirukan pernyataan anak-anak dari para orangtua itu.
Tidak hanya itu, beberapa orangtua juga melapor ke dia bahwa banyak anak mereka yang tidak lagi menyia-nyiakan makanan. Ya, itu pun berkat dongeng yang diceritakan Poetri Soehendro.
“Anak-anak nggak mau buang makanan lagi, karena aku pernah bilang bahwa makanan itu datang dari langit, jadi kalau ambil makanan secukupnya aja. Kalau nggak abis, nanti langit nangis,” sambungnya mengingat memori menyentuh ini.
Peristiwa demi peristiwa terus terjadi. Sampai ia pernah dalam satu waktu mengisi acara di suatu kantor dan ada karyawan yang mendekatinya dan berkata, “Aku pendengar setia tante Poetri di radio. Aku denger dongeng tante semua”.
Pernyataan seperti ini yang tak pernah terpikirkan Poetri sebelumnya. Itu yang membuatnya sadar bahwa apa yang ia lakukan bermakna besar untuk hidup orang lain.
“Oke, blue print aku pernah ada di hidup orang ini. Aku juga mikir, apa yang aku sampaikan di radio dulu itu ternyata ada maknanya juga. Terlalu banyak testimonial orangtua yang aku temui dan kebanyakan dari mereka berucap terima kasih atas apa yang aku lakukan dengan dongeng,” ungkap Poetri. Terlihat di sana matanya berkaca-kaca, mesti tak ada air mata yang jatuh di pipinya.
Tidak berhenti di sana. Dongeng menjadi hal yang luar biasa bagi hidup Poetri Soehendro. Ya, berkat dongeng, ternyata itu dapat mengubah kehidupan seseorang.
Jadi, penelitian yang ia lakukan saat S2 Psikologi Universitas Indonesia di salah satu kampung kecil di Depok, Jawa Barat, menyadarinya betapa besar makna dongeng.
“Aku baru tau ternyata dongeng dapat mengubah mainset anak-anak. Aku membuktikan langsung, bukan hanya baca di buku,” katanya.
Selain itu, berkat dongeng juga ada orang lain yang berbahagia dan bisa bertahan hidup. Ya, beberapa peserta workshop dongeng yang dibuat Poetri mengaku dirinya kini bisa memiliki penghasilan dari ilmu yang ia ajarkan.
“Ada orang datang ke workshop dongeng, dia bilang; Aku diundang di ulangtahun seseorang dan diminta mendongeng dan karean itu aku punya penghasilan. Cerita dia bikin aku bahagia banget,” ucapnya lantas tersenyum lebar.
Poetri menyatakan, ia baru sadar belakangan ini setelah apa yang ia kerjakan sejak 2000 silam. Bahkan, di usianya yang sudah tak muda lagi, masih banyak pendengarnya yang ingat kepada dia.
“Tante, aku pendengar setia dongeng tante. Kebanyakan kalimatnya seperti itu. Bahkan, ada yang mengundang aku ke acara pernikahannya saking dia berharap banget aku hadir di hari penting dia,” cerita Poetri tidak habis-habis.
Malah, pernah ada satu pengalaman saat dirinya menjadi coach public speaker di salah satu perusahaan. Nah, orang yang ia ajar ternyata salah seorang fans-nya.
Si pekerja itu tanpa aba-aba langsung mengatakan ke Poetri bahwa dirinya selalu dengar ia mendongeng. Karena itu juga, si karyawan terinspirasi untuk bisa siaran dan mendongeng. “Dan ternyata sekarang tante caoch aku,” kata Poetri menirukan kalimat si pekerja.
Setelah itu Poetri mengungkapkan si pekerja tersebut memeluk ia begitu hangat dan lama. Tanpa disadari, apa yang mereka kenakan di hari itu pun mirip sekali. Mulai dari baju, celana, hingga sepatu.
“And I promise to myself, Once I have children, I never stop telling stories,” ungkap Poetri bergetar dan kemudian tersenyum.