GIMANA SIH BUAT BRAND STORY?
Kalau kita di cafe seorang seseorang asik dengan Macbook Air produksi Apple, kita tidak perlu banyak tanya deh! Storytelling tentang dia sudah ada di kepala. Mungkin dia seorang profesional, output nya pasti selalu keren, dan dia mementingkan kualitas kerja. Semua tebakan itu hanya berdasarkan liat brand Apple Macbook Air.
Itulah Brand Story! Brand Story itu lebih dari sekedar narasi yang ditulis di website, brosur atau di power point ketika pitching ke klien. Brand Story produk kalian harus bisa buat orang percaya. Percaya berdasarkan apa? Berdasarkan sinyal2 yang di pancarkan oleh produk kalian. Harus ada fakta, perasaan dan interpretasi yang tidak ditulis di website atau sos-med. Warna dan teksture kemasan, sampai cara kalian memilih staff adalah bagian usaha membangun Brand Story.
Jika kalian ingin produk yang sukses, berkesinambungan, dan dicintai pembeli mulailah membangun Brand Story kalian.
Ini adalah 5 langkah mudah awal membangun Brand Story:
- WHO: untuk siapakah story ini dibuat? Siapa yang akan pakai produk kalian?
- WHY: kenapa brand story ini dibuat? Kenapa mereka harus beli produk kalian?
- WHAT: apa sih pesannya? Apa yang diharapkan dari pembeli?
- HOW: gimana caranya kita menyampaikan brand story kita?
- WHERE: dimana kita bakal share brand story kita? Platformnya apa saja?
Jika dilihat dari urutannya, seperti membuat sebuah cerita singkat kan? Makanya namanya Brand Story. Cara buatnya sama seperti membuat storytelling.
Jangan tunggu pelanggan banyak, baru bentuk Brand Story. Justru saat baru mulai usaha, sudah kita bentuk Brand Story nya. Terutama jika pesaing kalian banyak. Karena Brand Story ini yang membedakan produk tetangga dan produk kalian.
Tentu tidak akan cepat membuat sebuah Brand Story, akan berkali kali melewati revisi sampai menemukan alur yang pas. Kalau sudah jadi, coba kamu tunjukkan ke orang sekitar. Bagaimana pendapat mereka? Jangan ragu untuk melakukan revisi, karena Brand Story kalian harus buat pelanggan tersentuh hatinya.
