BRAND STORY RADIO PRAMBORS

Waktu remaja, saya bekerja di Radio Prambors.  Ketika itu Radio Prambors masih siaran di jalur AM.  Jadul banget.  Selama masa training, ada sesi nempel di kepala.  Yaitu sesi berjumpa dengan para “senior” radio Prambors, yang sudah aktif sejak Radio Prambors masih berbentuk radio gelap.  

Mereka adalah storyteller-storyteller yang keren.  Ada storytelling yang lucu, ada yang mengharukan. Nama Prambors, ternyata singkatan nama jalan-jalan, dimana radio tersebut berada.  Yaitu singkatan jalan Prambanan – Borobudur dan sekitarnya.  Ternyata di sekitar jalan itulah tempat tinggal sesepuh Prambors.  

Sejarah logo Radio Prambors lain lagi.  Ilustrasi perempuan dengan rambut kribo yang sampai sekarang masih digunakan.  Terinspirasi dari grup band asal Belanda.  Saya lupa namanya.  Aslinya, rahang perempuan itu agak mendongak keatas.  Dibuat rahangnya agak turun ke bawah.  Supaya kesannya tidak angkuh, tidak sombong.  Makanya jadi anak Prambors jangan angkuh dan sombong.  Terutama sama pendengar.  Tanpa pendengar, kita nol besar.

Ada lagi tag-line nya yaitu, “Mumpung masih muda, harus berani, kreatif dan jujur”.  Setiap hari kami kudu terus kreatif.  Tidak kreatif bakal diketawain.  Kreatifitas menjadi tulang punggung penting bagi Radio Prambors.  Makanya sampai sekarang Radio Prambors juara kreatifitasnya.

Storytelling tentang logo, tag-line dan visi ini selalu diceritakan dari generasi ke generasi sampai sekarang.  Kisah itu hidup di hati anak Prambors, disemua generasi. Di era digital pun visi misinya tetap dikobarkan, tentunya disesuaikan agar relevan dengan jaman.

Inilah Brand Story yang bisa buat anak-anak marketing & sales kerjanya jadi lebih gampang.  Leader tidak pernah ribet dengan kualitas kerja staff, karena Brand Story sudah jadi DNA semua pegawai.  

Menurut saya, Brand Story ini jadi lebih efektif ketimbang yel-yel ga penting setiap sebelum miting.  Iya gak sih?